Kemarin aku dikejutkan oleh berita terbaru bahwa dua Hotel berbintang lima telah berhasil di bom oleh para teroris tepat Pukul 07.45 dan 07.47
kedua bom itu meledak hampir bersamaan banyak korban luka-luka dan 10 orang tewas.
Aku sangat prihatin dengan negara kita yang sangat bobrok...
Dimana ketahanan Nasional kita? 05 Agustus 2003 juga pernah salah satu hotel tersebut di bom oleh teroris.
Dan kejadian tersebut terulang lagi. Dalam hati aku bertanya, jika pembom itu masuk surga yang tak layak masuk surga yang seperti apa?
Jika membunuh atau meghilangkan seorang nyawa manusia adalah pahala yang berdosa bagaimana?
Jika meneror seseorang masuk surga, jadi yang diteror masuk kemana?
jika pembunuh masuk surga yang dibunuh kemana?
Jika Pembom masuk surga yang dibom kemana?
Apakah kamu sudah benar wahai teroris?
Berhakkah kamu menghilangkan Nyawa seseorang? Apalagi dia tak tahu siapa kamu... Apa maumu? dari mana kamu?
Sudahlah kamu memang senag karena orang disekitarmu menderita. Dalam dirimu mungkin tak ada lagi hati.
Hati yang memiliki kasih,cinta,sayang dan rasa bersalah.
Jika kamu(wahai teroris yang keinginanmu sangat tak masuk akal) memang bangsa Indonesia dan pernah merasakan bagaimana hidup di Indonesia
Mengapa Negara ini yang kau hancurkan? bukannya banyak negara lain? Siapakah kamu? Setankah? Pencabut nyawa utusan Tuhankah?
Aku memang bukan siapa-siapa aku hanya orang biasa yang selalu menonton dan hanya melihat apa yang kalian perbuat.
Aku mungkin hanya sedikit berpartisipasi buat negaraku
hanya membayar pajak dan mel;akukan pemilu hanya itu yang dapat aku lakukan. aku tidak ikut berdemo menuntut penurunan BBM walau uang yang aku punya tak cukup memenuhinya
dan aku tidak berharap banyak pada negaraku hanya uang pajak yang telah kuberikan digunakan sebaik mungkin hanya itu yang aku harapkan.
Jangan dikorupsi uang kami. uang yang telah kau pungut dari tetes keringat kami.
Dan jika aku adalh bangsa lain (non Indonesian) mungkin aku tak akan pernah percaya dengan negara ini. Dan Jika aku memiliki uang yang cukup
aku tak ingin tinggal dinegara ini. Hanya saja aku sangat cinta kepada tanah yang telah aku injak selanm berpuluh tahun.
kepada air yang telah menyediakan ikan bagiku. kepada tanah yang memberikan sayur dan beras.
Penyokong hidupku, yang telah menampungku disini selama bertahun-tahun.
Indonesia Tanah Air-ku. dalam kesedihan ini aku sangat dilanda murka kepada kamu... ya kamu wahai teroris.
Aku tak punya kata-kata lagi yang ingin kutulis disini tak tahu lagi...
kesedihan hatiku telah membuatku merasa malu. malu akan diriku yang tak bisa berbuat apa-apa.
malu kepada bangsa ini. malu kepada dunia dan teman-teman ku diluar Indonesia ini.
Malu kepada mereka yang mengenalku sebagai Indonesian yang selalu aku bangga-banggakan.
Habis sudah....
Tapi aku berkata mari bangun lagi secara perlahan. Cegah agar tidak dihancurkan.
